MENGUBAH KEBRIBADIAN NEGATIF MENJADI POSITIF SEHINGGA DAPAT BERGUNA BAGI DIRI SENDIRI MAUPUN ORANG LAIN
Saya merasa sedih ketika
melihat berita di sebuah stasiun televisi swasta, di mana dua kelompok remaja
yang masih mengenakan seragam putih-biru terlibat baku-hantam di sebuah jalan
ibu kota Jakarta. Mereka adalah anak-anak pelajar SLTP kita yang sedang saling
serang satu sama lainnya, alias tawuran.
Kejadian itu langsung mengingatkan saya pada kejadian 1 tahun yang lalu, dimana masyarakat kita digegerkan dengan tindakan-tindakan menyimpang yang dilakukan oleh remaja kita, di Bandung dengan genk Motornya, di Pati dengan genk Neronya, serta di tempat-tempat lainnya yang tidak sempat terekspos oleh media. Itulah salah satu sisi kehidupan remaja di negara kita ini, yang akan menjadi generasi penerus bangsa.
Bagi masyarakat sekitar kita, aksi-aksi kekerasan baik individual maupun massal mungkin sudah merupakan berita harian. Seperti yang kita ketahui bersama untuk saat ini beberapa televisi (baik nasional maupun lokal) bahkan membuat program-program khusus yang menyiarkan berita-berita tentang aksi kekerasan.
Aksi-aksi kekerasan dapat terjadi di mana saja, seperti di jalan-jalan, di sekolah, di kompleks-kompleks perumahan, bahkan di pedesaan. Aksi tersebut dapat berupa kekerasan verbal (mencaci maki) maupun kekerasan fisik (memukul, meninju, dll). Pada kalangan remaja aksi yang biasa dikenal sebagai tawuran pelajar/masal merupakan hal yang sudah terlalu sering kita saksikan, bahkan cenderung dianggap biasa. Pelaku-pelaku tindakan aksi ini bahkan sudah mulai dilakukan oleh siswa-siswa di tingkat SLTP/SMP.
Kejadian itu langsung mengingatkan saya pada kejadian 1 tahun yang lalu, dimana masyarakat kita digegerkan dengan tindakan-tindakan menyimpang yang dilakukan oleh remaja kita, di Bandung dengan genk Motornya, di Pati dengan genk Neronya, serta di tempat-tempat lainnya yang tidak sempat terekspos oleh media. Itulah salah satu sisi kehidupan remaja di negara kita ini, yang akan menjadi generasi penerus bangsa.
Bagi masyarakat sekitar kita, aksi-aksi kekerasan baik individual maupun massal mungkin sudah merupakan berita harian. Seperti yang kita ketahui bersama untuk saat ini beberapa televisi (baik nasional maupun lokal) bahkan membuat program-program khusus yang menyiarkan berita-berita tentang aksi kekerasan.
Aksi-aksi kekerasan dapat terjadi di mana saja, seperti di jalan-jalan, di sekolah, di kompleks-kompleks perumahan, bahkan di pedesaan. Aksi tersebut dapat berupa kekerasan verbal (mencaci maki) maupun kekerasan fisik (memukul, meninju, dll). Pada kalangan remaja aksi yang biasa dikenal sebagai tawuran pelajar/masal merupakan hal yang sudah terlalu sering kita saksikan, bahkan cenderung dianggap biasa. Pelaku-pelaku tindakan aksi ini bahkan sudah mulai dilakukan oleh siswa-siswa di tingkat SLTP/SMP.
Hal ini sangatlah memprihatinkan bagi kita semua
Aksi-aksi kekerasan yang sering dilakukan remaja sebenarnya adalah prilaku agresi dari diri individu atau kelompok. Perilaku agresif adalah sebuah tindakan kekerasan baik secara verbal maupun secara fisik yang disengaja dilakukan oleh individu atau kelompok terhadap orang lain atau objek-objek lain dengan tujuan untuk melaukai secara fisik maupun psikis.
Pertanyaannya kemudian adalah faktor-faktor apa saja yang dapat menjadi pemicu perilaku agresi tersebut? Mengapa kasus-kasus sepele dalam kehidupan sosial masyarakat sehari-hari dapat tiba-tiba berubah menjadi bencana besar yang berakibat hilangnya nyawa manusia? Mengapa hal ini juga dapat terjadi di sekitar kita? dengan banyak kasus yang ada, hal ini berhubungan sekali dengan kepribadian seseorang. Terdapat dua ciri kepribadian yang ada, yaitu kepribadian yang sehat dan tidak sehat.
Aksi-aksi kekerasan yang sering dilakukan remaja sebenarnya adalah prilaku agresi dari diri individu atau kelompok. Perilaku agresif adalah sebuah tindakan kekerasan baik secara verbal maupun secara fisik yang disengaja dilakukan oleh individu atau kelompok terhadap orang lain atau objek-objek lain dengan tujuan untuk melaukai secara fisik maupun psikis.
Pertanyaannya kemudian adalah faktor-faktor apa saja yang dapat menjadi pemicu perilaku agresi tersebut? Mengapa kasus-kasus sepele dalam kehidupan sosial masyarakat sehari-hari dapat tiba-tiba berubah menjadi bencana besar yang berakibat hilangnya nyawa manusia? Mengapa hal ini juga dapat terjadi di sekitar kita? dengan banyak kasus yang ada, hal ini berhubungan sekali dengan kepribadian seseorang. Terdapat dua ciri kepribadian yang ada, yaitu kepribadian yang sehat dan tidak sehat.
Kepribadian
yang sehat dapat dinilai dengan ciri-ciri berikut ini : Mampu menilai diri
sendiri, menerima tanggung jawab, mandiri, dapat mengontrol emosi, berorientasi keluar
(terbuka terhadap orang lain maupun lingkungan sekitarnya), mau berpartisipasi
dalam kehidupan sosial, memiliki filsafat hidup yang berpedoman dalam keyakinan
agama yang dianutnya dan selalu berbahagia.
Kepribadian
yang tidak sehat dapat dilihat dengan ciri-ciri, diantaranya : mudah marah menunjukkan
kekhawatiran dan kecemasan, sering merasa tertekan, senang mengganggu orang
lain yang usianya lebih muda, ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku
menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum, kebiasaan berbohong, bersikap
memusuhi semua bentuk otoritas, senang mengkritik orang lain, kurang memiliki
rasa tanggung jawab, kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama, pesimis
dalam menghadapi kehidupan.
Dari adanya ciri-ciri
tersendiri dari kepribadian, tindakan menyimpang oleh pelajar di atas merupakan
bentuk kepribadian yang tidak sehat yang tidak patut kita contoh. Tindakan menyimpang disini bisa juga dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor misalnya faktor keluarga, Faktor Budaya, Faktor Agama, Faktor Sekolah, Faktor Ekonomi, Faktor Sosial
yang ber-efek negative bagi pribadi masing-masing
individu.
Kepribadian seseorang
memang dipengaruhi oleh karakter yang terbawa sejak lahir, serta lingkungan
sehari-hari. Kepribadian terbentuk dan tampil dengan ciri khusus dalam bentuk
pola pikir dan pola tindaknya, baik maupun buruk. Kendati banyak yang beranggapan
sulit untuk mengubah kepribadian seseorang yang buruk/negatif dan tanpa
disadari telah menyakiti hati orang lain, tetapi bukan berarti Anda tidak
memiliki upaya untuk memperbaiki diri.
menurut saya, ada beberapa langkah perubahan diri yang dapat dilakukan agar dapat menjadi pribadi yang menyenangkan. Langkah-langkah tersebut adalah :
* Ingat kembali kesalahan yang telah kita dikukan sebelumnya
Bukan berarti kita harus mengingat segala perbuatan buruk yang pernah dilakukan dan mengulanginya kembali, tapi cobalah untuk sekadar mengingat kembali kesalahan itu dan mulailah untuk menyusun rencana bagaimana mengubah sikap yang telah merugikan orang lain. Lalu berjanjilah pada diri sendiri untuk mengubah diri menjadi lebih baik lagi.
* Mulailah menjaga ucapan
Mulutmu adalah harimaumu! Karena itu berhati-hatilah terhadap mulutmu sendiri. Jangan lagi menyakiti perasaan orang lain dengan kata-kata menusuk yang diucapkan, berlatihlah menjadi pribadi yang menyenangkan dan penuh dengan sikap sopan.
menurut saya, ada beberapa langkah perubahan diri yang dapat dilakukan agar dapat menjadi pribadi yang menyenangkan. Langkah-langkah tersebut adalah :
* Ingat kembali kesalahan yang telah kita dikukan sebelumnya
Bukan berarti kita harus mengingat segala perbuatan buruk yang pernah dilakukan dan mengulanginya kembali, tapi cobalah untuk sekadar mengingat kembali kesalahan itu dan mulailah untuk menyusun rencana bagaimana mengubah sikap yang telah merugikan orang lain. Lalu berjanjilah pada diri sendiri untuk mengubah diri menjadi lebih baik lagi.
* Mulailah menjaga ucapan
Mulutmu adalah harimaumu! Karena itu berhati-hatilah terhadap mulutmu sendiri. Jangan lagi menyakiti perasaan orang lain dengan kata-kata menusuk yang diucapkan, berlatihlah menjadi pribadi yang menyenangkan dan penuh dengan sikap sopan.
* Dengarkan nasihat orang yang lebih tua
Salah satu hal yang membuat kita disukai banyak orang ialah saat dapat menjadi pendengar yang baik. Karena itu, cobalah untuk mencermati cara diri kita saat berinteraksi dengan orang lain. Apakah selalu mendominasi percakapan atau tidak?
Jika jawabannya "ya", maka cobalah untuk belajar mendengar. Jangan terlalu sibuk memuji diri sendiri. Berikan respons yang positif atas percakapan orang lain dengan Anda.
Jangan biarkan orang lain merasa tidak nyaman dengan kehadiran Anda. Jika selama ini Anda memiliki sifat pemarah, sensitif, sering mengeluh, dan jarang tersenyum, kini sudah saatnya Anda mengubah semua sifat buruk itu dan ubahlah menjadi kepribadian yang selalu diharapkan kedatangannya dimana pun Anda berada.
Salah satu hal yang membuat kita disukai banyak orang ialah saat dapat menjadi pendengar yang baik. Karena itu, cobalah untuk mencermati cara diri kita saat berinteraksi dengan orang lain. Apakah selalu mendominasi percakapan atau tidak?
Jika jawabannya "ya", maka cobalah untuk belajar mendengar. Jangan terlalu sibuk memuji diri sendiri. Berikan respons yang positif atas percakapan orang lain dengan Anda.
Jangan biarkan orang lain merasa tidak nyaman dengan kehadiran Anda. Jika selama ini Anda memiliki sifat pemarah, sensitif, sering mengeluh, dan jarang tersenyum, kini sudah saatnya Anda mengubah semua sifat buruk itu dan ubahlah menjadi kepribadian yang selalu diharapkan kedatangannya dimana pun Anda berada.
Jangan takut melakukan perubahan kepribadian pada diri Anda,
karena “Menciptakan kebiasaan baru adalah salah satu kunci sukses. Jika Anda
ingin sukses, Anda harus mulai menciptakan kebiasaan-kebiasaan yang akan membawa
Anda kepada kesuksesan!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar